3 Bentuk Interaksi Dalam Ekosistem dan Contohnya Lengkap
Update artikel terbaru kali ini saya akan membahas tentang bentuk interaksi dalam ekosistem, contoh interaksi dalam ekosistem, macam-macam/jenis interaksi dalam ekosistem. Bagi kalian yang sedang mencari rangkuman materi tentang interaksi dalam ekosistem dan contohnya, simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Ekosistem adalah susunan dari berbagai macam komponen, baik itu komponen hidup (biotik) maupun komponen tak hidup (abiotik). Dalam ekosistem pula terjadi hubungan timbal balik dan saling membutuhkan antara komponen biotik dan abiotik atau dengan lingkungan. Adapun bentuk dari interaksi dalam ekosistem adalah sebagai berikut:
1. Interaksi antara komponen biotik dan abiotik
Komponen ini dapat mempengaruhi komponen abiotik dalam ekosistem, begitupun sebaliknya. Contoh interaksi antara komponen biotik dan abiotik adalah, setiap tumbungan memerlukan air dari dalam tanah, namun tumbuhan juga membebaskan air ke udara berbentuk uap air. Bersamaan dengan uap air tersebut akan terbentuk awan dan turun sebagai hujan, tumbuhan pula mengambil zat hara dari tanah, dan sisa dari tumbuhan yang telah rusak dan mengalami penguraian.
Contoh lain bisa kita ambil tanaman padi selain membutuhkan sinar dari matahari untuk proses fotosintesis sebagai penghasil sumber makanannya, padi juga membutuhkan udara sekitar untuk bernafas dan membutuhkan air serta tanah agar dapat tumbuh. Dan adapula cacing tanah membutuhkan sisa-sisa bahan fragmen (remukan) dari tanaman padi sebagai makanannya dan membuat lubah tanah sebagai tempat tinggalnya. Setelah cacing tanah kemudian mati nantinya akan terurai menjadi bahan organik (zat hara) semacam karbon, nitrogen, oksigen, pospor sampai belerang di dalam tanah atau yang juga terdapat pada atmosfer bagi kebutuhan tanaman padi untuk kelangsungan hidupnya.
Dari contoh yang telah dijelaskan terlihat bahwa di antara komponen abiotik semacam udara, tanah, air dan cahaya serta komponen pada biotik yaitu, tumbuhan dan cacing terjadi interaksi atau hubungan yang saling membutuhkan.
2. Interaksi antar komponen biotik
Komponen ini secara timbal balik sangat mempengaruhi komponen sama yang lainnya. Sebagai contohnya dalam peristiwa simbiosis, masing-masing simbiosis mempengaruhi satu sama lain. Seekor burung jalak memakan kutu ditubuh kerbau, namun kerbau mendapatkan tubuh yang bersih dengan dimakannya kutu oleh burung jalak. Berdasarkan dari contoh diatas dapat dilihat bahwa antara komponen dalam ekosistem terjadi hubungan yang saling menguntungkan atau timbal balik. Interaksi antar komponen biotik dalam ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
– Interaksi Intraspesifik
Ekosistem adalah susunan dari berbagai macam komponen, baik itu komponen hidup (biotik) maupun komponen tak hidup (abiotik). Dalam ekosistem pula terjadi hubungan timbal balik dan saling membutuhkan antara komponen biotik dan abiotik atau dengan lingkungan. Adapun bentuk dari interaksi dalam ekosistem adalah sebagai berikut:
Bentuk Interaksi Dalam Ekosistem
1. Interaksi antara komponen biotik dan abiotik
Komponen ini dapat mempengaruhi komponen abiotik dalam ekosistem, begitupun sebaliknya. Contoh interaksi antara komponen biotik dan abiotik adalah, setiap tumbungan memerlukan air dari dalam tanah, namun tumbuhan juga membebaskan air ke udara berbentuk uap air. Bersamaan dengan uap air tersebut akan terbentuk awan dan turun sebagai hujan, tumbuhan pula mengambil zat hara dari tanah, dan sisa dari tumbuhan yang telah rusak dan mengalami penguraian.
Contoh Interaksi antara komponen biotik dan abiotik |
Contoh lain bisa kita ambil tanaman padi selain membutuhkan sinar dari matahari untuk proses fotosintesis sebagai penghasil sumber makanannya, padi juga membutuhkan udara sekitar untuk bernafas dan membutuhkan air serta tanah agar dapat tumbuh. Dan adapula cacing tanah membutuhkan sisa-sisa bahan fragmen (remukan) dari tanaman padi sebagai makanannya dan membuat lubah tanah sebagai tempat tinggalnya. Setelah cacing tanah kemudian mati nantinya akan terurai menjadi bahan organik (zat hara) semacam karbon, nitrogen, oksigen, pospor sampai belerang di dalam tanah atau yang juga terdapat pada atmosfer bagi kebutuhan tanaman padi untuk kelangsungan hidupnya.
Dari contoh yang telah dijelaskan terlihat bahwa di antara komponen abiotik semacam udara, tanah, air dan cahaya serta komponen pada biotik yaitu, tumbuhan dan cacing terjadi interaksi atau hubungan yang saling membutuhkan.
2. Interaksi antar komponen biotik
Komponen ini secara timbal balik sangat mempengaruhi komponen sama yang lainnya. Sebagai contohnya dalam peristiwa simbiosis, masing-masing simbiosis mempengaruhi satu sama lain. Seekor burung jalak memakan kutu ditubuh kerbau, namun kerbau mendapatkan tubuh yang bersih dengan dimakannya kutu oleh burung jalak. Berdasarkan dari contoh diatas dapat dilihat bahwa antara komponen dalam ekosistem terjadi hubungan yang saling menguntungkan atau timbal balik. Interaksi antar komponen biotik dalam ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
– Interaksi Intraspesifik
Interaksi ini merupakan interaksi antar individu dalam satu spesies. Sebagai contohnya dalam suatu koloni lebah madu (Aphis sp) atau juga pada kolono rayap (Termit). Masing-masing koloni terdapat pembagian kerja yang sangat rapi antara ratu, prajurit maupun pekerja. Interaksi seperti ini lebih bersifat saling membantu dan menguntungkan.
– Interaksi interspesifik
Interaksi ini merupakan interaksi antar individu yang berbeda spesies. Interaksi ini dibagi menjadi beberapa bentuk yaitu sebagai berikut:
a. Predasi: adalah interaksi antara organisme pemangsa (predator) dengan mangsanya (prey). Dan contohnya adalah seekor Harimau (predator) dengan seekor kijang (prey), atau interaksi antara kucing dan tikus.
b. Kompetisi: adalah interaksi antar dua individu (dapat berbeda atau dalam satu spesies) dalam bentuk persaingan. Interaksi ini terjadi karena terdapat kepentingan yang sama dan bersaing (kompetitor). Misal persaingan dalam mendapatkan makanan, persaingan mendapatkan daerah/wilayah kekuasaan (dominasi), dan persaingan lainnya.
c. Simbiosis: adalah kehidupan bersama antara dua makhluk hidup atau lebih yang berbeda spesies dalam hubungan yang erat. Simbiosis dibagi menjadi beberapa bentuk yaitu:
- Simbiosis mutualisme: merupakan hubungan simbiotik yang saling menguntungkan antara kedua pihak, contoh: antara bakteri Rhizobium dengan akar tanaman Leguminoceae. Bakteri membantu menambat atau fiksasi nitrogen dari udara untuk kepentingan tumbuhan, namu bakteri pula memperoleh senyawa organik sebagi sumber makanan dari tanaman Leguminoceae.
- Simbiosis Komensalisme: hubungan yang menguntungkan satu dari kedua pihak, namu pihak lainnya tidak dirugikan, contoh: ikan hiu dengan ikan remora.
- Simbiosis Parasitisme: hubungan yang menguntungkan salah satu dari kedua pihak. Contoh: benalu dengan pohon inang, cacing pita dengan inangnya dan cacing hati dengan inangnya.
d. Netral: merupakan kehidupan bersama antara populasi dua spesies atau lebih dalam satu daerah dan masing-masing populasi tersebut tidak saling mengganggu. contoh: Seekor cacing dengan belalang sawah.
3. Interaksi antar komponen abiotik
Pada interaksi ini komponen abiotik dapat mempengaruhi komponen abiotik lainnya secara timbal balik, contoh: Jika intensitas cahaya matahari yang mengenai suatu perairan meningkat berakibat laju penguapan meningkat. Dari peristiwa ini terbentuklah awan yang jika dalam jumlah banyak dapat menghalangi sinar matahari ke bumi, sehingga intensitas cahaya matahari ke bumi juga berkurang, disamping itu juga dapat menyebabkan hujan yang airnya kembali lagi ke perairan.
Apabila komponen dalam ekosistem terjadi hubungan yang dinamis, perubahan dalam batas-batas tertentu tidak akan menimbulkan gangguan dalam ekosistem tersebut. Yang berarti ekosistem tersebut telah mencapai keseimbangan yang mantap, dengan kata lain telah tercapai kondisi yang homeostatis. Ekosistem dalam keadaan ini, sangat penting untuk dipertahankan, agar keseimbangan ekosistem tetap terjaga dari generasi ke generasi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh manusia jangan sampai mengganggu keadaan homeostatis tersebut. Sekian interaksi dalam ekosistem semoga dapat membantu dan menambah wawasan kita.
Demikianlah ulasan lengkap tentang bentuk interaksi dalam ekosistem dan contohnya. Semoga bermanfaat.
– Interaksi interspesifik
Interaksi ini merupakan interaksi antar individu yang berbeda spesies. Interaksi ini dibagi menjadi beberapa bentuk yaitu sebagai berikut:
a. Predasi: adalah interaksi antara organisme pemangsa (predator) dengan mangsanya (prey). Dan contohnya adalah seekor Harimau (predator) dengan seekor kijang (prey), atau interaksi antara kucing dan tikus.
b. Kompetisi: adalah interaksi antar dua individu (dapat berbeda atau dalam satu spesies) dalam bentuk persaingan. Interaksi ini terjadi karena terdapat kepentingan yang sama dan bersaing (kompetitor). Misal persaingan dalam mendapatkan makanan, persaingan mendapatkan daerah/wilayah kekuasaan (dominasi), dan persaingan lainnya.
c. Simbiosis: adalah kehidupan bersama antara dua makhluk hidup atau lebih yang berbeda spesies dalam hubungan yang erat. Simbiosis dibagi menjadi beberapa bentuk yaitu:
- Simbiosis mutualisme: merupakan hubungan simbiotik yang saling menguntungkan antara kedua pihak, contoh: antara bakteri Rhizobium dengan akar tanaman Leguminoceae. Bakteri membantu menambat atau fiksasi nitrogen dari udara untuk kepentingan tumbuhan, namu bakteri pula memperoleh senyawa organik sebagi sumber makanan dari tanaman Leguminoceae.
- Simbiosis Komensalisme: hubungan yang menguntungkan satu dari kedua pihak, namu pihak lainnya tidak dirugikan, contoh: ikan hiu dengan ikan remora.
- Simbiosis Parasitisme: hubungan yang menguntungkan salah satu dari kedua pihak. Contoh: benalu dengan pohon inang, cacing pita dengan inangnya dan cacing hati dengan inangnya.
d. Netral: merupakan kehidupan bersama antara populasi dua spesies atau lebih dalam satu daerah dan masing-masing populasi tersebut tidak saling mengganggu. contoh: Seekor cacing dengan belalang sawah.
3. Interaksi antar komponen abiotik
Pada interaksi ini komponen abiotik dapat mempengaruhi komponen abiotik lainnya secara timbal balik, contoh: Jika intensitas cahaya matahari yang mengenai suatu perairan meningkat berakibat laju penguapan meningkat. Dari peristiwa ini terbentuklah awan yang jika dalam jumlah banyak dapat menghalangi sinar matahari ke bumi, sehingga intensitas cahaya matahari ke bumi juga berkurang, disamping itu juga dapat menyebabkan hujan yang airnya kembali lagi ke perairan.
Apabila komponen dalam ekosistem terjadi hubungan yang dinamis, perubahan dalam batas-batas tertentu tidak akan menimbulkan gangguan dalam ekosistem tersebut. Yang berarti ekosistem tersebut telah mencapai keseimbangan yang mantap, dengan kata lain telah tercapai kondisi yang homeostatis. Ekosistem dalam keadaan ini, sangat penting untuk dipertahankan, agar keseimbangan ekosistem tetap terjaga dari generasi ke generasi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh manusia jangan sampai mengganggu keadaan homeostatis tersebut. Sekian interaksi dalam ekosistem semoga dapat membantu dan menambah wawasan kita.
Demikianlah ulasan lengkap tentang bentuk interaksi dalam ekosistem dan contohnya. Semoga bermanfaat.
0 Response to "3 Bentuk Interaksi Dalam Ekosistem dan Contohnya Lengkap"
Post a Comment